Mata Kelik Kembangkan 'Sayap' ke Loncek

Paman dan teman-teman Riko ikut memasang terpal by Edi.
Setelah berhasil mengembangkan budidaya lele di Desa Korek, kini Mata Kelik (MK) mengembangkan sayapnya di Kampung Loncek, Desa Teluk Bakung Kecamatan Sungai Ambawang. Crew MK,yaitu Bosio dan Edi Nawang melatih sejumlah pemuda Loncek untuk memulai membudidayakan lele jenis Sangkuriang sejak akhir Pebruari 2014 lalu.
"Untuk tahap pertama ini kami mulai dengan 8 kolam, untuk membesarkan sekitar 17.000 ekor," kata Edi. Bosia dan dia juga memfasilitasi 4 kolam milik anggota komunitas lainnya. Seluruh pekerjaan dilakukan secara bergotong-royong. Hampir setiap sore, puluhan anak muda dan anggota Kelompok Tani Muda Palambon Pucuk Baguas (KTM PPB) berkumpul di rumah Edi untuk berdiskusi tentang bagaimana melakukan budidaya ikan lele dengan teknik terpal yang merupakan pengalaman baru bagi mereka. MK yang sudah melewati dua kali fase panen di Desa Korek sejak tahun 2012 lalu, membantu para anak muda ini untuk memahami teknik teknik dasar budidaya. 
Bosio mengatakan, untuk di Loncek dia lebih menekankan kepada pengalaman bersama sebagai metode belajar bagi anak-anak muda ini. 
"Dengan belajar, mereka mengalami sendiri, dan mengetahu secara alami cara mengatasi persoalan dan kendala saat melakukan pembesaran ikan lele," kata Bosio. 
Dia menekankan pengalaman karena kata Bosio, untuk di Loncek  tingkat kualitas air jauh lebih baik, para pemuda yang tergabung dalam KTM juga punya pengalaman berorganisasi, dan secara mindset sudah jauh lebih terbuka.  Jadi trial and error tidak sebanyak yang dialami di Desa Korek. 
"Pada tahap awal disini, yang utama adalah transfer ilmu pengetahuan saja dulu," tambah Edi. 
Next Post Previous Post